Bulan Ramadhan akan segera tiba. Semua
umat muslim diseluruh dunia akan menyambut momentum ini dengan penuh
kegembiraan. Tapi bagaimana dengan animo masyarakat terhadap dunia
wisata saat bulan Ramadhan nanti ? Banyakah muslim yang akan tetap pergi
liburan meski tengah beribadah puasa ? atau justru banyak muslim yang
memilih untuk tetap tinggal di rumah dan memperbanyak ibadah ?
Datangnya bulan ramadhan tidak
menghalangi keinginan untuk melancong. Berwisata saat Ramadhan juga
bukan hal yang sulit dilakukan. Berikut ini tips untuk traveler muslim
yang ingin tetap liburan saat bulan puasa nanti.
Menurut Public Relations Dwidaya Tour
Fransiscus X Siahaan, saat bulan ramadhan datang ada berbagai jenis
traveler yang kerap ditemui.
¨Bila wisatawan yang beragama
muslim, mereka cenderung untuk tidak melakukan perjalanan wisata, karena
sedang menjalani ibadah puasa. Sedangkan untuk masyarakat yang tidak
menjalankan ibadah puasa, mereka memanfaatkan momentum ini untuk
berlibur. Sebagai contoh berlibur di destinasi domestik yang cenderung
lebih sepi pada saat bulan ramadhan, jadi harga akomodasi pun menjadi
lebih sedikit miring,¨ ungkapnya.
Meski demikian Frans juga mengatakan
bahwa tak jarang ada juga warga muslim yang sudah dari jauh-jauh
merencanakan perjalanan wisata saat ramadhan. Terutama untuk wisata
religi, salah satunya umroh. Tak sedikit muslim yang memilih pergi umroh
justru saat bulan ramadhan tiba.
Fakta lainnya adalah mayoritas
masyarakat muslim justru lebih banyak mempersiapkan liburan untuk
menghabiskan libur lebaran. Wisatawan biasanya sudah jauh-jauh hari
memesan tiket, hotel hingga mengurus visa untuk berlibur selama libur
lebaran berlangsung.
Tips berwisata saat bulan Ramadha
1. Pertimbangkan destinasi yang akan dituju
Mengingat saat puasa kondisi tubuh kita
tidak seprima seperti hari-hari biasanya, akan lebih baik jika kita
perhatikan tujuan atu destinasinya.
Anda bisa memilih destinasi yang
memiliki cuaca yang tidak terlalu panas. Jika ingin berlibur ke
mancanegara, maka And abisa memilih negara yang punya empat musim.
Dimana tahun ini bulan Mei masih cukup dingin karena masih masuk dalam
musim semi.
2. Menyusun itinerary yang bijak
Anda bisa meyiasati agar itinerary lebih
ramah dengan kondisi stamina tubuh. Mislanya saat pagi hari dimana
kondisi tubuh sedang prima, Anda bisa melakukan aktivitas yang
membutuhkan tenaga lebih, seperti melakukan perjalanan atau city tour.
Saat siang, Anda bisa mengisi waktu
dengan menikmati museum indoor, galeri seni, embuat kerajinan atau art
crafting bersama penduduk asli, santai di taman dll. Lalu saat menjelang
sore atau buka puasa, bisa menjelajah pasar tradisional sambil membeli
makanan atau minuman khas lokal untuk berbuka.
3. Perhatikan negara yang dituju, Apakah mayoritas muslim atau tidak.
Bila Anda inginberlibur di negara yang
mayoritas bukan muslim, alangkah baiknya catat jam berbuka sesuai waktu
lokal atau download aplikasi waktu berbuka. Hal ini penting mengingat
ketika Anda berkunjung ke negara yang bukan mayoritas muslim maka
kemungkina akan sulit dijumpai pertanda telah tibanya waktu berbuka,
seperti adzan misalnya.
4. Pastikan untuk memberi asupan makanan yang bergizi
mengonsumsi asupan yang bergizi untuk
sumber energi selama berlibur saat berpuasa merupakan hal yang sangat
penting. Umumnya saat berpuasa tubuh kita memang hanya mendapat asupan
makanan dua kali, yaitu saat buka dan sahur. Untuk itu penting bagi
traveler untuk mencukupi kebutuhan gizi selama traveling. Sehingga badan
tetap fit dan tidak mudah drop.